Sabtu, 30 Agustus 2008

Perumusan teks proklamasi

Menjelang dini hari 17 Agustus 1945, tiga orang pemimpin Indonesia merumuskan teks proklamasi di salah satu ruangan makan ruimah Laksamana Maeda. Pemilihan rumah Maeda sebagai tempat pertemuan dimaksudkan untuk tidak mengundang kecurigaan pada pihak Jepang.
Selesai menyusun rumusan teks proklamasi tiga orang golongan tua bergegas menuju seerambi rumah guna menemui para tokoh yang lain. Kemudian setelah dibacakan terdapat hal hal yang perlu diperbaiki. Soekarno-Hatta mengajak hadirin yang datang untuk menandatangani teks proklamasi namun pemuda Sukarni keberatan bila semua yang hadir turut menandatanganinya. Dia mengusulkan agar teks cukup ditandatangani oleh Soekarno-Hatta saja yang mengatasnamakan bangsa Indonesia. Usul Sukarni diterima forum dan Soekarno menugaskan Sayuti Melik untuk mengetik teks itu.
Sukarni kembali mengusulkan agar pembacaan teks proklamasi di lapangan IKADA (monas), namun kali ini usulan Sukarni di tolak oleh Soekarno karena dikhawatirkan akan ada yang mengganggu yaitu tentara Jepang. Akhirnya Soekarno mengusulkan pembacaan teks proklamasi dilakukan di tempat kediamannya JL.Pengangsaan Timur 56 (sekarang JL. Proklamasi) pada jam 10.00 WIB. sebelum rapat itu bubar, Hatta menugaskan BM. Diah untuk menggandakan teks proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar: