Sabtu, 30 Agustus 2008

Kegiatan pemuda pejuang untuk mewujudkan Indonesia.

Berita kekalahan Jepang terdengar oleh Sutan Sjahrir melalui siaran radio. Para pemuda beranggapan bahwa kalahnya Jepang merupakan atas sekutu merupakan momentum yang tepat untuk segera memproklamasikan negara Indonesia. Ketika Soekarno baru tiba dari Dalat (Vietnam Selatan), Soekarno melakukan pembicaraan di luar Jakarta. Dan pada akhirnya, tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Bu Fatmawati di bawa ke Rengasdengklok Karawang dibawah pengawalan tentara PETA.
Dalam perundingan di Rengasdengklok semua pemuda yang hadir sepakat mengusulkan agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan RI. Hilangnya Soekarno-Hatta mengejutkan Ahmad Soebardjo, sebab menurut rencana tanggal 16 Agustus dilakukan rapat PPKI. Akhirnya Ahmad Soebardjo memperoleh informasi bawa Soekarno-Hatta telah melakukan perundingan di Rengasdengklok, maka saat itu Ahmad Soebardjo langsung menyusul Soekarno-Hatta yang sedang berada di Rengasdengklok pada saat itu. Di Rengasdengklok Ahmad Soebardjo mengatakan bahwa Jepang telah resmi menyerah pada sekutu dan rapat PPKI dibatalkan, kemudian Ahmad Soebardjo menjamin bahwa proklamasi akan diumumkan besok hari, yaitu 17 Agustus 1945.

Tidak ada komentar: